✍️ Muhammad Yusran Anshar
Insya Allah besok hari Kamis, 9 Zulhijah 1446 H di negeri kita bertepatan dengan tanggal 5 Juni 2025 M. Berikut ini beberapa amal saleh yang sebaiknya dilakukan pada hari mulia tersebut:
*Pertama: Puasa*
Dari Abu Qatadah al-Anshari _radhiyallahu anhu_ berkata ketika Nabi _shallallahu alaihi wasallam_ ditanya tentang keutamaan puasa Arafah (9 Zulhijjah), maka beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
«يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ»
Artinya: _“Menghapuskan dosa tahun lalu dan yang setelahnya.”_ (H.R. Muslim)
Puasa sunah ini khusus berlaku bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji
*Kedua: Memulai takbir muqayyad (setiap selesai salat-salat wajib)*
Takbir muqayyad dimulai sejak selesai salat Subuh di tanggal 9 Zulhijah hingga bakda Asar tanggal 13 Zulhijah (hari terakhir dari hari-hari Tasyriq)
▪️ Sahabat yang mulia Ali _radhiyallahu anhu_ mulai bertakbir sejak (selesai) salat Subuh pada hari Arafah (9 Zulhijah) hingga waktu Asar pada akhir hari Tasyrik, beliau bertakbir setelah salat Asar dan setelah itu beliau menghentikan.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (1/488) dan Ibnu al-Mundzir dalam Al-Ausath (4/300)]
▪️ Atsar dari Abdullah bin Mas’ud _radhiyallahu anhu_ juga menyebutkan bahwa bahwa beliau bertakbir sejak selesai salat Subuh pada hari Arafah hingga usai salat Asar dari hari-hari berkurban.[(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari al-Aswad (no. 5633)]
▪️ Imam Ahmad rahimahullah ditanya, “Hadis apa yang engkau jadikan dalil disyariatkannya takbiran (setiap selesai salat) sejak selesai salat Subuh di hari Arafah hingga hari terakhir di hari-hari Tasyrik?”. Beliau menjawab, “Ijmak yang disepakati oleh para sahabat: Umar, Ali, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud _radhiyallahu anhum_.” [Lihat: Al-Mughni (2/292)]
*Ketiga: Memperbanyak Doa*
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash _radiallahu anhuma_, Nabi _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda:
«خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
Artinya: _“Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah (9 Zulhijah). Sebaik-baik yang aku ucapkan dan para Nabi sebelumku: Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alaa kulli syai’in qadiir.”_ (HR. Tirmizi, dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani)
Keutamaan berdoa ini tentu saja berlaku bagi mereka yang wukuf di Arafah dan sebagian ulama Salaf di antaranya Abdullah bin Abbas _radhiyallahu anhuma_, Amru bin Huraits _radhiyallahu anhu_, Hasan al-Bashri, Muhammad bin Waasi’ dan Yahya bin Ma’in _rahimahumullah_ memandang berlaku secara umum bagi siapa saja yang berdoa di hari Arafah/9 Zulhijjah, wallahu a’lam (Lihat: Al-Mughni 2/129)