SLEMAN — Pelatihan Dirosa Anak sukses dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad, 26–27 April 2025, bertempat di MI Al Wahdah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 73 peserta ikhwan dan akhwat dari DPW Wahdah Islamiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak.
SLEMAN — Pelatihan Dirosa Anak sukses dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad, 26–27 April 2025, bertempat di MI Al Wahdah, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 73 peserta ikhwan dan akhwat dari DPW Wahdah Islamiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak.
Pelatihan menghadirkan dua pengajar, Ustadz Kamaruddin Ramli dan Ustadz Munir Abdurrasyid. Ustadz Kamaruddin menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap para alumni dapat mengaplikasikan ilmu serta keterampilan yang didapat. "Kami bangga dan bahagia atas kerjasama serta pelayanan luar biasa," ujarnya.
Semangat peserta juga terasa dari berbagai testimoni. Ustadz Amin mengungkapkan bahwa pelatihan ini seru dan menyenangkan, serta berharap Dirosa Anak bisa segera diterapkan di sekolah dan TPA. Ustazah Hanifah menilai konsep pengajaran yang rapi dan alat peraga sangat membantu anak-anak dalam belajar. Sementara itu, Ustazah Intan Kumalasari menambahkan, "Belajar Al-Qur'an bisa seseru ini. Materi sangat terstruktur dan lengkap, dari metode hingga perangkat penilaian."
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Khidmatul Qur'an dan DPW Wahdah Islamiyah Yogyakarta ini tak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik pengajaran yang aplikatif. Para peserta mendapatkan gambaran utuh mengenai tahapan-tahapan dalam mengajar Al-Qur'an untuk anak, termasuk penggunaan irama dan evaluasi hasil belajar.
Dengan semangat berbagi ilmu dan memperbaiki mutu pendidikan Al-Qur'an, pelatihan ini diharapkan menjadi awal bagi penerapan Dirosa Anak di satuan pendidikan formal maupun nonformal di DIY dan Jateng. Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah bagi seluruh panitia, pengajar, serta peserta yang berpartisipasi.